Minggu, 15 Februari 2015

Arsitektur TMII (Taman Mini Indonesia Indah) dan Perkembangan Desain Museum



TMII merepresentasikan beragam karakter museum ditinjau dari aspek jenis materi koleksi, metode penyajian, juga tata bangunan dan lingkungannya. Museum seperti Anjungan Daerah, Museum Fauna Indonesia, Museum Olah Raga yang didirikan pada awal perkembangan TMII cenderung bersifat pasif dalam hal penyajian materi koleksi. Bentuk bangunan cenderung lugas, dengan ide dasar metafora langsung bentuk bangunan tradisional juga obyek koleksi seperti bentuk komodo (pada Museum Fauna Indonesia) dan bentuk bola (Museum Olah Raga).

Metode penyajian materi koleksi museum beragam dari yang edukatif, artistik, sampai romantik. Penerapan aspek romantik dalam arti penciptaan suasana tertentu dalam tata bangunan dan lingkungan (seperti pada Anjungan Daerah, Museum Minyak dan Gas Bumi, Museum Transportasi) merupakan potensi yang mampu menarik minat pengunjung. Personal touch dalam desain museum semakin dibutuhkan tidak hanya dengan penyajian informasi yang interaktif dan keragaman jenis materi koleksi namun juga kejelian dalam menampilkan tema-tema khusus pada tata bangunan dan lingkungan. Penekanan ‘sense of place’ diharapkan mampu ‘mengikat’ pengunjung.

Desain museum yang utuh ditunjang pula oleh pemahaman mendalam terhadap materi koleksi yang ditampilkan, untuk kemudian divisualkan dalam beragam bentuk produk desain dari katalog, perlengkapan penunjang pameran (rak pajang, panel dan media penyampai informasi audio visual lain) dan penataannya, lighting dan penghawaan, sampai lay out ruang, fasade, bentuk ruang, bangunan dan lansekap. Semua komponen memiliki kontribusi pada citra museum.

Perkembangan TMII memang tidak lepas dari sosok Tien Soeharto dan jaman Orde Baru. Kesan birokratis, propaganda politis terlanjur lekat pada citra TMII. Tidak mudah untuk secara cepat merubah image, tanpa dukungan seluruh komponen yang terlibat dalam kehidupan TMII. Mudah-mudahan peresmian logo baru TMII mendorong pula perkembangan corporate image yang lebih kondusif bagi pembaharuan dan keterbukaan, baik dalam bentuk budaya institusi, maupun sebagai aset nasional - satu-satunya super museum di Indonesia.


Sumber Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar