Minggu, 28 Juni 2015

Andai Saya Presiden









Visi dan Misi jika saya menjadi Presiden :

1. Memberlakukan Syariat Islam di Indonesia

2. Memberantas korupsi sampai ke akarnya

3. Menyediakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan masyarakat Indonesia

4. Tidak membiarkan perusahaan asing merajalela di Indonesia

5. Memberdayakan produk Indonesia sampai terkenal di dunia

6. Memberdayakan lokasi wisata yang berpotensi untuk memajukan Indonesia

7. Mengatasi masalah banjir yang tak kunjung selesai

8. Menyediakan lahan hijau atau taman di setiap kota, agar dapat mengurangi polusi

9. Membatasi kendaraan bermotor

10. Menyediakan pendidikan gratis sampai tingkat kuliah

11. Menyediakan beasiswa untuk pelajar/mahasiswa yang berprestasi

12. Mensejahterakan guru/pengajar

13. Mensejahterakan rakyat Indonesia

14. Bersatu dengan kepala negara lain agar dapat menciptakan kedamaian di dunia



Strategi agar Indonesia maju :

1. Seluruh industri dan perusahaan harus dimiliki dan dikeloal pemerintah daerah

2. Bagi yang tidak mau sekolah atau tidak menyekolahkan anaknya harus dihukum

3. Tidak boleh mengirim TKI untuk tenaga buruh dan pembantu

4. Hanya tenaga kerja profesional saja yang boleh dikirm ke luar negeri

5. Hasil bumi tidak boleh dijual ke luar negeri, harus digunaka dulu oleh rakyat Indonesia

6. Pendidikan wajib sampai S1 digratiskan

7. Seluruh pelayanan umum tidak dipungut biaya

8. Hukum mati bagi para koruptor

9. Lakanakan wajib militer agar lebih mencintai negara Indonesia

10. Hentikan pemborosan dalam berpolitik













Kamis, 18 Juni 2015

Social Entrepreneurship


Mungkin belum banyak yang pernah mendengar istilah social entrepreneurship. Menurut salah satu aktivis gerakan IDEAFEST (gerakan kebangkitan kreatif untuk perubahan), Rene Suhardono, atau kewirausahaan sosial social entrepreneurship mempunyai ide dasar untuk menuntaskan problem sosial secara berkelanjutan dengan cara bisnis.

"Supaya bantuan itu sustain (berkelanjutan) harus didukung bisnis. Tetap mencari profit, tapi economic value-nya enggak terlalu banyak, tapi lebih banyak ke social value-nya," jelas Rene yang juga seorang penulis buku dan social entrepreneur, dalam acara jumpa pers acara "Kick Off IDEAFEST 2015" di Jakarta, Rabu (1/4/2015).Menurut pendiri IDEAFEST Bernhard Soebiakto, keberadaan social entrepreneur di Indonesia masih minim. Padahal, kata dia, dengan hadirnya semangat tersebut dapat menjawab tantangan dan kondisi sosial di berbagai sektor, seperti misalnya pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, transportasi.

"Problem kita ini banyak sekali, makanya masyarakat harus gerak, karena pemerintah saja enggak akan cukup. Kita punya power melalui kreativitas dengan usaha bikin social enterprise, maka akan selesai masalahnya," kata Bernhard dalam acara yang sama.

Menyadari hal tersebut, IDEAFEST menyelenggarakan festival dengan tema "Creativity with Purpose" di Jakarta Convention Center, 7-8 Agustus mendatang. Selain itu, perbedaan besar di tahun ini adalah mereka akan mengadakan kompetisi bertajuk "IDEAS FOR INDONESIA" yang akan dibuka pendaftarannya dari 1 April- 15 Mei 2015.Bernhard berharap dengan kompetisi ini maka semangat social enterprise di kalangan anak muda (umur) di Indonesia bisa meningkat.

"Ini sudah tahun ketiga untuk festival IDEAFEST. Kami adakan dua tahun sekali. Kalau kompetisi ini baru yang pertama kami adakan, tujuannya untuk gagasan-gagasan yang bagus tidak hanya sekedar wacana saja," ujar Bernhard.

Program inkubasi

Menurut Bernhard nantinya, para peserta akan ditantang untuk memikirkan solusi dari permasalahan sosial dalam bentuk model bisnis social enterprise. Nantinya, hanya akan ada tiga finalis utama yang berhak mendapatkan dana social project dengan total Rp 200 juta.

"Selain seed funding nanti tiga finalis tersebut akan masuk inkubasi selama 4-6 bulan dan kunjungan ke Inggris untuk memajukan kewirausahaan sosial yang berdampak di Indonesia. Lalu ada mentoring sama kita setiap hari untuk memastikan program mereka itu jalan," kata Bernhard. Dalam acara yang sama, presenter ternama, Andy F Noya mengatakan, dengan kegiatan ini maka kreativitas dan ide sosial anak muda yang kerap terbentur masalah modal bisa terealisasi.

"Kreativitas tinggi anak-anak muda kita sering terbentur dengan perwujudannya. Gagasan ini jangan dijerumuskan, seringkali kreativitas yang dibantu investasi oleh orang yang ingin profit saja, jadinya eksploitasi," kata Andy.Para peserta akan diuji ide-idenya oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, pembawa acara "Kick Andy", Andy F Noya, dan CEO Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Veronica Colondam. Kompetisi ini bisa diikuti oleh kelompok atau perseorangan, mulai dari umur 21 hingga 50 tahun.

Menurut salah satu aktivis IDEAFEST yang bertanggung jawab untuk kompetisi, Chaerany Putri, para peserta akan dipertemukan dengan para investor setelah masuk inkubasi."Setelah dana 66,6 juta per orang, para tiga finalis akan dipertemukan dengan para investor. Ide/bisnis yang bisa ikut tidak harus yang sudah jalan, bisa juga yang belum. Untuk Pendaftaran bisa dilakukan secara online melalui www.ideafest.id," kata Putri.


Sumber Referensi :


Minggu, 07 Juni 2015

Disiplin & Tepat Waktu



Berbicara soal disiplin biasanya dikaitkan dengan pemenuhan aturan, terutama sekali pemanfatan waktu. Seseorang kita sebut disiplin apabila mengerjakan tugas dan pekerjaan yang diembannya dengan tepat pada waktunya. Contoh lainnya, seseorang dikategorikan disiplin dalam berlalu-lintas apabila dijalanan mematuhi segenap rambu-rambu lalulintas yang telah digariskan.

Islam mengajarkan bahwa menghargai waktu lebih utama sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Asr  103 ; ayat 1-3 yang artinya, “ Demi waktu, sesungguhnya, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.”

Bahkan setiap hari kita diingatkan dengan apa yang disebut Shalat lima waktu, Betapa waktu sangat tertata, itu semua dihadirkan oleh Allah SWT, salah satunya adalah pengingat betapa ketepatan waktu dalam aktivitas adalah sesuatu yang mutlak adanya.

Hidup yang tertib dan teratur sangat menentukan sukses atau tidaknya seseorang dalam mengelola waktu secara disiplin. Oleh karena itu seorang muslim yang baik seyogyanya memanfaatkan waktu secara optimal semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT. Bukan kuantitas waktu itu yang jadi soal, melainkan apa yang kita kerjakan pada waktu yang sama. Sebab, ada orang yang dalam waktu24 jam mampu mengurus negara dan mengorkestrasi jutaan orang dalam satu gerak dan nafas pembangunan.

Karena itu untuk menumbuhkan etos kedisiplinan dalam diri kita dibutuhkan manajemen waktu agar kualitas diri kita dapat meningkat. Dan itu semua dapat dilakukan sedemikian rupa serta mampu mengatur waktu yang 24 jam itu untuk semua urusan. Biar cepat, efisien, dan selamat. Sudah lazim kita dengar pameo mengatakan, “alon-alon asal kelakon.”

Barangkali d iera yang kompetitif seperti ini, pameo itu sudah terasa usang.  Terlalu statis. Pameo itu dapat kita dinamisasikanlagi. Kalau bisa cepatdan efisien, mengapa harus dibuat lambat. Fiman Allah SWT dalam surah 94:ayat 7 yang artinya, “Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras(untuk urusan yang lain).”

Jika saja kita benar-benar hidup berdisiplin, maka jalan usaha dan kerja sebagai perwujudan beribadah kepada Allah akan selalu mendapat keridhaan serta kemudahan dari pada-Nya. Bukan oleh orang lain, akan tetapi hasil usaha kita sendiri. “ora et labora”  bekerja dan berdo’a yang harus kita gaungkan. Apabila kita ingin meraih sukses bangun dari tidurmu, lebih dulu dari ayam berkokok pada pagi hari. Maka marilah kita mulai dari sekarang dan dari diri sendiri. Kalau belum bisa sekaligus, marilah kita biasakan sedikit demi sedikit, dicicil, tapi rutin.

Itu tentu akan lebih baik ketimbang melakukan semua usaha kedisiplinan akan tetapi hanya sesaat setelah itu kembali hidup seperti semula. Bekerja dengan tergesa-gesa tidak lebih baik dari bekerja secara terprogram secara sistematik dapat membuahkan hasil yang lebih baik pula.



Sumber Referensi :


Selasa, 02 Juni 2015

Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI)


Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)



MASA  DEPAN INDONESIA  BARU DIMULAI

Semangat membuncah untuk membangunkan Indonesia dari tidur berkepanjangan atas ancaman praktik korupsi akan selalu menggelora, KPK akan selalu di garda terdepan.

Selama tahun 2014, KPK telah berhasil melaksanakan   misi   yang   diemban   dalam rangka  mencapai  tujuan  dan  sasaran  yang telah ditetapkan. Keberhasilan KPK ini diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, pada berbagai perspektif balanced scorecard. Dengan rujukan hasil penilaian kinerja pada gambar berikut, capaian kinerja KPK di tingkat korporat tahun 2014 adalah sebesar 105,6 %, yang diperoleh dari Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder) dengan bobot (weight) 30% dan capaian kinerja 104,2%, Perspektif Internal dengan bobot 40% dan capaian kinerja 121,8%, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth) dengan bobot 15% dan capaian kinerja 70,9%, dan Perspektif Keuangan (Financial) dengan bobot 15% dan capaian kinerja 100%.

Dalam balanced scorecard, terdapat hubungan sebab-akibat antara sasaran strategis yang ingin dicapai pada perspektif stakeholder dengan perspektif di bawahnya. Perspektif stakeholder menggambarkan apa (impact atau outcome) yang akan diberikan organisasi kepada para stakeholder. Kemudian, pada perspektif internal terlihat apa (bisnis proses) yang akan dilakukan organisasi agar sasaran strategis pada perspektif stakeholder dapat tercapai.

Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terkait evaluasi publik mengenai kinerja berbagai institusi pasca-17 tahun reformasi berjalan.Dalam hasil survei tersebut memperlihatkan, bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), adalah lembaga yang paling tinggi meraih level kepuasan publik.Peneliti Poltracking Hanta Yuda menjelaskan tingkat kepuasan publik pada KPK dan TNI, jauh melebihi tingkat kepuasan publik pada lembaga lain, seperti DPR, Mahkamah Konstitusi, Komisi Pemilihan Umum, dan Polri.

"Berdasarkan penilaian responden terhadap kinerja KPK di Indonesia, sebanyak 69,4 persen menyatakan puas. Hanya 23,1 persen yang menyatakan tidak puas. Sebanyak 7,5 responden menyatakan tidak tahu," kata Hanta Yuda di Hotel Grand Sahid, Jakarta. Sementara itu, lanjutnya, berdasarkan kinerja TNI di Indonesia, sebanyak 67,9 persen responden menyatakan puas, hanya 20,7 persen yang menyatakan tidak puas. Sebanyak 11,4 persen menyatakan tidak tahu.

Dia juga mengatakan, kepuasan publik terhadap KPK disebabkan gebrakan dalam keberhasilan mengungkap kasus-kasus besar, seperti skandal korupsi para pejabat setingkat menteri, maupun menyeret para anggota dewan yang tersangkut korupsi ke pengadilan. Selain itu, karena KPK berani melakukan operasi tangkap tangan. "Sementara TNI, disebabkan kerja mereka yang konkret dalam penanganan bencana, dalam kecelakaan AirAsia, serta perlindungan kedaulatan negara, dari isu terorisme, hingga separatisme," ungkapnya.

Survei yang dilakukan pada periode 23-31 Maret 2015, melibatkan 1.200 responden, yang merupakan warga negara Indonesia, yang berusia minimal 17 tahun, dan bukan anggota TNI/Polri. Metode pengumpulan data adalah wawancara responden secara tatap muka menggunakan kuesioner. Ada pun margin of error dalam survei ini sebesar lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.


Sumber Referensi :


http://www.kpk.go.id/id/publikasi/laporan-akuntabilitas-kinerja



Kinerja Tentara Nasional Indonesia (TNI)


Mabes TNI kembai menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2014, sebagai sarana komunikasi, bertukar informasi para Pimpinan agar dicapai satu kesatuan, tindakan serta evaluasi program kerja dan kinerja organisasi TNI. Rapim tahun 2014 berlangsung selama empat hari mulai tanggal 8, 9, 10 dan 13 Januari 2014, yang dibuka secara resmi oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap.

"Selain itu, Rapim ini juga diarahkan untuk membangun kesatuan persepsi para Pimpinan TNI, sehingga pelaksanaan tugas TNI tahun 2014 dapat berjalan sesuai arah kebijakan pimpinan dan dapat mencapai hasil yang optimal," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul, di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Rabu (8/1/2014).

 "Tema yang diangkat dalam Rapim TNI 2014 adalah 'kita mantapkan profesionalitas TNI dalam menjaga stabilitas kedaulatan dan keutuhan NKRI'," katanya.Iskandar menyebutkan, tujuan Rapim TNI yaitu untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas TNI bidang pembinaan kekuatan, mengindentifikasi permasalahan dan kendala yang dihadapi baik dari aspek fungsi-fungsi maupun mekanisme antara unsur perencanaan dan unsur pelaksana operasi.

"Menajamkan prosedur dan mekanisme hubungan kerja antara Mabes TNI dan Angkatan/Kotama, menemukan simpul-simpul dan kendala serta solusi dalam pelaksanaan tugas TNI di masa yang akan datang, memberikan informasi tentang kondisi dan ketentuan yang berlaku berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas TNI tahun 2014, menyampaikan Pokok-Pokok Kebijakan Panglima TNI Tahun 2014 dalam rangka pembinaan kekuatan dan kemampuan serta penggunaan dan gelar kekuatan TNI, serta penyiapan satuan TNI untuk tugas-tugas pada tahun 2014," jelasnya.

 Untuk diketahui, Rapim TNI diikuti oleh 229 Pejabat jajaran Mabes TNI dan Mabes Angkatan. Adapun garis besar kegiatan dalam Rapim TNI tahun 2014 meliputi: hari pertama, Rabu (8/1/2014) di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI dengan agenda Rapim antara lain Pembekalan Menhan RI, Meneg PPN/Kepala Bappenas, Menkeu, Mendagri dan dilanjutkan pembekalan dari Kasum TNI serta Kas Angkatan.

Sedangkan pada hari Kedua, Kamis (9/1) diisi dengan Pengarahan Presiden RI kepada peserta Rapim TNI dan Rakor Polri di Aula STIK, Jakarta. Disamping itu, Menkopolhukam pada kesempatan tersebut juga akan menyampaikan pembekalan kepada seluruh peserta.

Selanjutnya, pada hari Ketiga, Jumat (10/1) bertempat di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI diisi dengan paparan dan diskusi tentang BPJS oleh Dirut PT. Askes, evaluasi pelaksanaan operasi dalam negeri dan luar negeri tahun 2013, operasi pengamanan pengamanan wilayah perbatasan dan daerah rawan dan diakhiri penyampaian pokok-pokok Panglima TNI tahun 2014 serta arah kebijakan program dan anggaran tahun 2014.

Dan pada hari terakhir, Senin (13/1) dengan kegiatan penyampaian dokumen strategis pertahanan negara oleh Dirjen Strahan Kemhan RI dilanjutkan dengan paparan dan diskusi serta penyerahan hasil diskusi dan diakhiri penutupan Rapim TNI tahun 2014 di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap.


Sumber Referensi :