Sabtu, 02 Mei 2015

Hubungan Internasional Negara Indonesia dengan Negara Malaysia


Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.

Di masa sekarang tentu tidak ada negara yang dapat berdiri sendiri. Salah satu faktor penyebab terjadinya hubungan internasional adalah kekayaan alam dan perkembangan industri yang tidak merata. Hal tersebut mendorong kerjasamaantar negara dan antar individu yang tunduk pada hukum yang dianut negaranya masing-masing. Hubungan internasional merupakan hubungan antar negara atau antarindividu dari negara yang berbeda-beda, baik berupa hubungan politis, budaya, ekonomi, ataupun hankam.

Hubungan antara Indonesia dan Malaysia beberapa kali mengalami pasang surut. Sebagai dua negara yang bertetangga, bahkan sering disebut negara serumpun, potensi kerjasama maupun potensi konflik antar dua negara tersebut besar.

Bidang Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, antara Indonesia dan Malaysia menjalin hubungan dengan mengadakan pertukaran pelajar setiap tahunnya.

Bidang Ekonomi

Banyaknya investor-investor dari Malaysia yang berinvestasi di Indonesia telah membantu pemerintah Indonesia di dalam mengentaskan pengangguran. Investor dari Malaysia banyak menanamkan investasinya dalam industri perkebunan kelapa sawit. Hal ini tentu menguntungkan bagi kedua belah pihak. Selain itu, di Malaysia juga banyak di tempatkannya Tenaga Kerja dari Indonesia yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT), petugas medis, pekerja bangunan serta tenaga profesional lainnya.

Hubungan di bidang ekonomi, pihak Malaysia banyak yang menanamkan investasinya di Indonesia. Sehingga dapat mengurangi pengangguran di Indonesia. Bentuk investasi itu misalnya dengan adanya industri perkebunan kelapa sawit. Selain itu, banyak tenaga kerja Indonesia yang ditempatkan di Malaysia sebagai petugas medis pekerja bangunan serta tenaga profesional. Hal tersebut tentu sangat menguntungkan kedua belah pihak.

Dampak positif :

- Memperluas lapangan kerja di Indonesia
- Indonesia mendapakan pemasukan negara

Dampak negatif :

- Jika perjanjian dilanggar oleh salah satu pihak, maka dapat menimbulkan perselisihan.

Konflik yang sering terjadi pada akhir-akhir ini antara negara Indonesia dengan Negara Malaysia yaitu terkait bidang kebudayaan. Salah satu konflik yang terjadi antara negara Indonesia dan Malaysia dalam bidang kebudayaan yaitu mengenai rencana “penta’rifannya” terhadap tarian Tor-tor dan alat musik Gordang Sambilan, yang dikemukakan Datuk Sri Rais Yatim dalam pertemuyannya dengan paguyuban Mandailing Malaysia. Penta’rifan tersebut diartikan oleh kelompok tertentu sebagai pengkaliman Malaysia terhadap budaya asal mandailing tersebut, sehingga menimbulkan berbagai aksi protes dan kecaman dari berbagai golongan masyarakat Indonesia.

Padahal istilah “penta’rifan” asal kata dari bahasa Arab “arafa” artinya pengenalan atau sosialisasi bukan klaim seperti dianggap oleh kelompok masyarakat tertentu. Kesalahpahaman informasi tersebut begitu cepat beredar di media massa dan apalagi  dunia maya hingga dengan sangat cepat pula menyebar berita terkait keberbagai kalangan masyarakat dengan beragam pula persepsinya yang direalisasikan dalam beragam pula tindakannya.

Dari berbagai permasalahan itu, kesan umum yang berkernbang di Indonesia adalah bahwa Malaysia adalah negara yang semakin arogan, menginjak wibawa Indonesia dan tidak pantas balas budi. Di media bahkan disarankan bahwa untuk mendapatkan kembali respek Malaysia terhadap Indonesia, seharusnya Indonesia tidak segan-segan melakukan konfrontasi separti zaman Sukarno ataupun meningkatkan kemampuan tempur. Tidak sedikit yang menyarankan bahwa sudah saatnya Malaysia diberi pelajaran dari kesemena-menaan kebijakan mereka.

Masyarakat Indonesia harus dapat menghadapi masalah ini dengan tenang dan mempercayakan penyeselesaiannya di lakukan oleh Pemerintah. Kenapa harus tenang karena di Malaysia orang-orang keturunan Indonesia yang menetap dan membawa kebudayaan Indonesia serta melestarikannya. Sehingga kita sebagai bangsa Indonesia tidak dapat menyalahkan seratus persen pengklaiman negara Malaysia tersebut.

Sumber Referensi