Senin, 28 Oktober 2013

Pertumbuhan Penduduk dan Perkembangan Kebudayaan

               Assalamualaikum Wr. Wb.

               Pada kesempatan kali ini saya akan mengkaji tentang pengaruh pertumbuhan penduduk di Indonesia  yang semakin banyak dan mengkaji hubungan antara masalah penduduk dengan perkembangan budaya, dan memberikan contoh budaya dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.

1.    Masalah tentang Pertumbuhan Penduduk

Pengertian Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi.

Bertambahnya penduduk dalam jumlah besar memberikan pengaruh positif sekaligus negatif bagi suatu daerah. Salah satu modal dasar pembangunan, jumlah penduduk yang besar, apalagi disertai dengan kualitas yang baik merupakan jaminan bagi terlaksananya pembangunan secara optimal. Jumlah penduduk yang besar juga memberi keuntungan lain, yaitu banyaknya konsumen pengguna berbagai barang/produk konsumsi. Permintaan yang tinggi terhadap barang/produk konsumsi menjadi salah satu faktor penunjang pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, bertambahnya penduduk dalam jumlah besar berdampak negatif terhadap standar kehidupan, terutama jika berbagai kebutuhan dasar tidak dapat dipenuhi secara memadai. Penduduk yang besar menuntut pelayanan sosial dan ekonomi yang besar pula. Semakin banyak jumlah anak-anak usia sekolah umpamanya, semakin banyak juga sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan. Di bidang kesehatan ditemui masalah yang sama karena semakin banyak jumlah penduduk, kebutuhan akan layanan kesehatan juga semakin meningkat. Aspek lain yang juga terancam akibat pertambahan penduduk yang besar adalah ketersediaan pangan semakin meningkat.
Berbagai isu diangkat menjadi topik permasalahan, termasuk isu-isu yang menjadi target capainya Millennium Development Goals (MDGs) seperti pendidikan, kesehatan dan kemiskinan. Selain itu, isu pemenuhan kebutuhan pangan dan daya dukung lingkungan menjadi topik yang dibahas dalam beberapa tulisan. Salah satunya membahas pertumbuhan penduduk negatif yang berdampak terhadap berkurangnya tenaga kerja untuk mengelolah lahan pertanian, dengan mengangkat studi kasus di suatu desa di provinsi Sumatra barat. Isu yang terkait dengan pemindahan penduduk melalui program transmigrasi sejak awal pelaksanaannya sampai dengan saat ini dibahas pula dalam satu tulisan. Diharapkan tulisan-tulisan dalam buku ini dapat memberi pemahaman yang komprehensif mengenai pertumbuhan penduduk dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan. 
Penduduk dan Permasalahannya

            Orang yang pertama mengemukakan teori mengenai penduduk ialah “Thomas Robert Malthus. Dalam edisi pertamanya “Essay Population “ tahun 1798. Malthus mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa bahan makanan adalah penting utnuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan. Bertitik tolak dari hal itu teori Malthus yang sangat terkenal yaitu bahwa berlipat gandanya penduduk itu menurut deret ukur, sedangkan berlipat gandanya bahan makanan menurut deret hitung, sehingga pada suatu saat akan timbul persoalan-persoalan yang berhubungan dengan penduduk.
Dinamika Penduduk

               Dinamika penduduk menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah  karena adanya unsurr lahir, mati, datang dan pergi. Karena keempat unsur tersebut maka pertambahan penduduk  dapat dihutung dengan cara : pertambahan penduduk = ( lahir – mati) + ( datang – pergi ). Pertambahan penduduk alami karena diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian . Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas.
               Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Disamping CBR ini dapat juga kita mencari tingkat kelahiran wanita disebut Age Specifica Fertility Rare (ASFR), yaitu diperhitungkan dari jumlah kelahiran dari tiap seribu wanita dalam usia produktif (tertentu) dalam satu tahun.
               Faktor kedua mempengaruhi pertumbuhan penduduk ialah mortalitas atau tingkat kematian secara kasar disebut Crude Date Rate (CDR), yaitu jumlah kematian pertahun perseribu penduduk.

Permasalahan yang terjadi pada penduduk

Jumlah pertumbuhan penduduk

    Jumlah pertumbuhan penduduk dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
•     Pertumbuhan Penduduk Alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian.
•     Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar. 
•     Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi.

Tingkat kelahiran (fertilitas)

    Tingkat kelahiran ( fertilitas ) adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkat kelahiran bayi pada suatu periode tertentu.

Tingkat kematian (mortalitas)

   Tingkat kematian ( mortalitas ) merupakan pengurangan jumlah penduduk pada periode tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian.



 Untuk memproyeksikan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

Pn = (1 + r) n x  Po
Pn = jumlah penduduk yang  dicari pada tahun tertentu (proyeksi penduduk)
 r = tingkat pertumbuhan penduduk dalam prosen
 n  = jumlah dari tahun yang akan diketahui
Po = jumlah penduduk yang diketahui apa tahun dasar

Komposisi Penduduk

               Sensus penduduk yang diadakan 10 tahun sekali oleh pemerintah kita  mendata tentang umur penduduk, jenis kelamin penduduk, tingkat pendidikan penduduk, jenis mata pencaharian dan sebaginya. Komposisi penduduk suatu Negara dapat dibagi menjadi komposisi penduduk menurut umur, menurut tingkat pendidikan, menurut pekerjaan dan sebagainya.

               Dengan mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapat disusun/dibuat piramida penduduk.

Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
·         Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
·         Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang.
·         Piramida penduduk tua, yaitu piramida penduduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran.


Persebaran Penduduk

               Kecenderungan  manusia untuk memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi sejak pola hidup masih sangat sederhana         . Daerah semacam inilah yang kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan.


Hubungan antara Masalah Penduduk dengan Perkembangan Budaya
Hubungan antara masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan terjadi karena suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan dan masyarakat, akan membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

 Masalah penduduk muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah penduduk yaitu seperti proses sosial dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masalah penduduk itu sendiri akan menyebabkan pro dan kontra pada perkembangan kebudayaan .

Masyarakat dengan kebudayaan tidak akan lepas dari perubahan. Perubahan dapat terjadi karena ada faktor pendorongnya, tetapi bisa juga terhambat karena banyak faktor. Adapun faktor pendorong terjadinya perubahan sosial dan budaya dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut.

1.      Kontak Dengan Kebudayaan Lain

Salah satu contoh kontak dengan kebudayaan lain adalah difusi. Difusi merupakan proses persebaran unsur kebudayaan dari individu satu kepada individu lain dan dari masyarakat satu ke masyarakat lain.

2.      Sistem Pendidikan Formal Yang Maju

Kualitas pendidikan yang tinggi mampu mengubah pola pikir masyarakat. Masyarakat yang berpendidikan akan lebih rasional dalam berpikir dan bertindak.

3.      Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Keinginan untuk Maju

Masyarakat yang bersikap menghargai hasil karya orang lain akan membuat orang terdorong untuk melakukan penelitian. Dengan demikian, akan menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi masyarakat.

4.      Sistem Terbuka Lapisan Masyarakat

Masyarakat dengan sistem lapisan yang terbuka cenderung lebih mudah mengalami perubahan daripada masyarakat dengan sistem lapisan tertutup. Masyarakat akan cenderung memberikan kesempatan berkarya bagi insan – insan potensial.

5.      Penduduk yang Heterogen

Penduduk heterogen berarti penduduk yang latar belakang kebudayaan, ras, dan ideologinya berbeda. Perbedaan yang mungkin sukar untuk disatukan lebih banyak mendatangkan konflik yang mengundang kegoncangan sehingga terjadi perubahan.


6.      Orientasi ke Masa Depan

Keinginan untuk menunjukkan masa depan yang lebih baik akan mendorong perubahan sosial dan budaya masyarakat.

Faktor-faktor yang menghambat perubahan sosial dan budaya, antara lain sebagai berikut.
1.      Sikap masyarakat yang tradisional.
2.      Kurang hubungan dengan masyarakat lain.
3.      Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat dalam masyarakat.
4.      Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
5.      Prasangka terhadap hal baru.
6.      Adat atau kebiasaan.
7.      Rasa takut akan adanya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.

Perkembangan dan Perubahan Kebudayaan

               Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari  karya, rasa dan cipta masyarakat.
               Dari pengetian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri. Unsur kebudayaan dibagi menjadi 7 yaitu:
  1. unsur religi
  2. sistem kemasyarakatan
  3. sistem peralatan
  4. sistem mata pencaharian hidup
  5. sistem bahasa
  6. sistem pengetahuan
  7. seni
3 wujud kebudayaan antara lain :
  1. wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya.
  2. kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
  3. kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia

Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam

Kebudayaan Hindu dan Budha

               Pada abad ke-3 dan je-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu berlangsugn luwes dan mantap. Sekitar abad ke 5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.

Kebudayaan Islam

            Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam paa abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15. suatu bukti bahwa awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke pulau jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam dimauskkan ke Indonesia tidak dengan paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Di samping itu disebabkan sekap toleransi yang dimiliki banga kita.

Kebudayaan dan Kepribadian
           
Berbagai penelitian antropologi budaya menunjukkan, bahwa terdapat korelasi diantara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. Opini umum juga menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan.

Kebudayaan Barat
            Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan barat masuk ke negara tercinta ini ketika kaum kolonialisme/penjajah manggedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda.

Pranata Sosial DAN Institusionalisasi

            Untuk menjaga agar hubungan antar anggota masyarakat dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka didalam masyarakat dibedakan adanya : cara atau “usage” kelaziman (kebiasaan) atau “folkways”; tata kelakuan atau “mores”, dan adapt istiadat “costom”. Disamping norma-norma yang tidak tertulis dan bersifat informal ini, ada juga norma yang sengaja diciptakan secara formal dalam bentuk peraturan – peraturan hukum. Setiap norma, baik usage, folkways,costom ataupun peraturan hokum yang tertulis, mengikat setiap anggota untuk mematuhinya, hanya saja kekuatan pengikatnya berbeda.

Dr Koentjaraningrat membagi lembaga sosial/pranata-pranata kemasyarakatan menjadi 8 macam yaitu :
1. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan atau domestic institutions
2. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup ( economic institutions)
3. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific institution)
4. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan (educational institutions)
5. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic anda recreational institutions)
6. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib (religius institutions)
7. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara (political institutios)
8. Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia (cosmetic institutions)
Contoh – contoh Budaya dari Luar Negeri yang Masuk ke Indonesia
             
1. dr segi agama. kan kita tau semua agama di Indo berasal dr negara asing,
dalam menyapa :
Muslim : asalamualaikum
Kristian: shalom
Buddha: namaste
Hindu : om swastyastu
2. budaya untuk menabung/bisnis dll, liat aja ilmu ekonomi dll, asalnya dr mana tuh.
3. Negara-negara barat sering di bilang sangat bebas, karena mereka menganut demokrasi liberal yang menjunjung tinggi kebebasan individu. Ini memang benar tapi bukan tidak ada aturan yang mengatur ini. Banyak aturan penting yang jelas mengenai banyak hal menyangkut tentang perkembangan anak-anak dan remaja yang seharusnya di konsumsi dan dilakukan remaja. Seperti rokok, minuman keras, pornografi, menyetir mobil, masuk klub malam, dan banyak lagi. Buat hal-hal itu tidak ada alasan apapun untuk anak-anak dan remaja untuk mengkonsumsi itu, dan aturan-aturan ini tidak bisa digoyang dengan uang.
4. Di Amrik, seorang remaja baru boleh ikut ujian SIM setelah dia berumur lebih dari 17 tahun. Dan ujian yang dilakukan benar-benar ujian, jadi kalo seseorang tidak lulus ujian SIM yah tetap tidak lulus walau mau bayar berapapun enggak akan dapat walaupun dia seorang seleb terkenal sekalipun. Ngebut di jalanan pun di larang disana dan terancam SIM nya bakalan di cabut, bahkan ditiap mobil di sana di lengkapi dengan alat yang dapat membunyikan alarm kantor polisi terdekat kalau dia ngebut.

aturan2 no 3 n 4 sama kan di Indonesia, cuma ktnya masih ada oknum-oknum yg nakal yg bisa disuap, atau tidak tegas
Orang indonesia suka meniru budaya asing karna mereka fikir apa yang mereka tiru itu baik, padahal banyak yang mereka tiru tidak baik. Seperti gaya hidup bebas padahal bebas orang asing itu lain ini dikarenakan kurangnya infornasi dan sosialisasi. Cara berpenampilan juga banyak ditiru masyarakat indonesia contohnya memirang rambut,memakai kontak lensa, memutihkan kulit, mengecat kuku, memakai pakaian minim. Bahkan ada orang indonesia yang memakai bikini di pantai supaya sama dengan orang bule. Makanan dan minuman dari barat ditiru karna menarik dan memanjakan lidah contohnya pizza, burger, sphageti, jus,wine, dan masih banyak lagi.
Anak remaja lah yang sangat suka meniru budaya asing karna kurangnya pengawasan orang tua dan karna anak adalah peniru terbaik. Budaya asing banyak ditontonkan di televisi dan dari televisi ini lah remaja mulai mengikuti budaya barat seperti berciuman dan berpelukan di tempat umum, padahal berciuman dan berpelukan di tempat umum itu melanggar norma kesopanan, bukankah anak remaja di ajarkan norma kesopanan?. Kebudayaan barat masuk ke Indonesia dengan begitu cepatnya melalui akses teknologi dan informasi. Hal tersebut – seperti telah tercantum diatas – semakin mempermudah remaja ataupun pemuda kita untuk mengetahui kebudayaan yang masuk tersebut. Yang menjadi sebuah persoalan ialah para remaja kita tidak melakukan filterisasi terhadap hal-hal asing yang mereka ketahui, akan tetapi tanpa berpikir panjang mereka langsung menjiplak dan menerapkan nila-nilai kebudayaan asing yang masuk tersebut kedalam kehidupan sehari-hari mereka, seperti minum - minuman keras, seks bebas, pemakaian obat-obatan terlarang dan hal-hal negative lainnya.  Dan yang lebih anehnya, budaya tersebut telah diikuti oleh sebagian remaja Indonesia. Fakta telah menunjukkan bahwa dalam satu decade ini sedikitnya Jutaan remaja kita telah menjadi korban perusahaan nikotin-rokok. Selain itu Lebih dari 2 juta remaja Indonesia ketagihan Narkoba (BNN 2004) dan lebih 8000 remaja terdiagnosis pengidap AIDS (Depkes 2008). Disamping itu, moral anak-anak dalam hubungan seksual telah memasuki tahap yang mengawatirkan. Data-data yang lain juga menyebutkan bahwal lebih dari 60% remaja SMP dan SMA Indonesia, sudah tidak perawan lagi. Perilaku hidup bebas telah meruntuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat kita. Berdasarkan hasil survei Komnas Perlindungan Anak bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di 12 provinsi pada 2007 diperoleh pengakuan remaja bahwa :
  • Sebanyak 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks.
  • Sebanyak 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
  • Sebanyak 21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.
  • Dari 2 juta wanita Indonesia yang pernah melakukan aborsi, 1 juta adalah remaja   perempuan.
  • Sebanyak 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka menonton film porno.

Di indonesia norma kesopanan hampir tak dikenal karna banyaknya budaya asing yang masuk ke indonesia. .Tidak semua budaya asing membawa dampak positif bagi generasi muda saat ini,untuk itu kita sebagai generasi muda harus dapat memilah-milah budaya asing yang masuk ke indonesia.Dalam menyikapi kebudayaan yang masuk kita harus berupaya menanggulanginya agar jati diri kita sebagai anak bangsa tidak rusak.

     Banyaknya tindak kejahatan yang terjadi saat ini juga tidak lepas dari budaya asing yang masuk, tindak kriminal, narkoba,tawuran, perkosaan, pergaulan bebas terjadi karena generasi muda kita meniru kebudayaan asing yang menurut mereka sudah tidak tabu lagi untuk diikuti. Inilah fenomena yang terjadi pada generasi muda kita saat ini akibat tidak bisa memilah budaya asing yang masuk.Dalam hal ini pemerintah dan juga kita sebagai generasi muda mulai saat ini, jangan begitu saja menerima budaya asing yang masuk agar generasi muda Indonesia tidak hancur dan kita semua dapat membangun Indonesia menjadi negara yang Maju tanpa pengaruh budaya asing.

     Dari masalah ini semua yang mendasarinya adalah arus globalisasi yang tak bisa dibendung lagi. Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

     Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

      internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.

     Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh realnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Cara menangani budaya asing yang masuk ke indonesia

a. menyaring budaya-budaya asing
budaya yang masuk ke negara kita harus yang sesuai dengan kepribadian bangsa jika tidak sesuai maka akan merusak kepribadian bangsa kita sendiri. Memfilter budaya asing harus

b. mencintai atau membeli produk dalam negeri sendiri.
orang indonesia lebih suka membeli barang luar negeri ketimbang barang dalam negeri hal ini lah yang memudahkan budaya asing masuk ke indonesia. Sehingga orang Indonesia lupa pada produk/barang dalam negeri yang beraneka ragam dan kualitasnya tidak kalah dengan kualitas luar negeri. jadi kita harus lebih mencintai dan membeli produk dalam negeri agar budaya asing tidak mudah masuk.

c. meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat bersaing dengan produksi negara-negara maju.
Kita sebagai negara terkaya sumber daya alamnya harus dapat meningkatkan mutu dan pruduksi agar dapat bersaing dengan negara lain, banyak SDA dan SDM di Indonesia yang belum dikelola hal inilah yang membuat produksi kita kalah dengan produksi negara lain. Akibat tidak dikelolanya SDM dan SDA Indonesia banyak perusahaan asing yang mengelola SDM dan SDA kita. Jadi kita harus lebih kreatif dan invofatif dalam  mengelola SDA dan SDM agar tak dikelola negara lain.

d. berusaha mengikuti perkembangan iptek.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan karena :
  1. Masih terbatasnya orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama pendidikan tinggi.
  2. Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi
  3. Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia itu sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berkembang dimana ditandai dangan adanya perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan juga badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT)
Mencoba mengikuti IPTEK adalah hal yang harus dilakukan karna memberikan kita manfaat seperti memberi berbagai kemudahan,dan mempermudah meluasnya informasi. Tetapi dengan kita mengikuti IPTEK juga akan menimbulkan dampak negatif contohnya mempengaruhi pola pikir, hilangnya budaya tradisional, dan banyak menimbulkan kerusakan.

e. tidak meniru gaya hidup bermewah-mewahan.
Kita harus kaya tapi gak harus bermewah-mewahan.Ada fenomena menarik di negeri tercinta ini, menurut data setelah kenaikan BBM angka kemiskinan meningkat, bahkan korban busung lapar sudah juga menimpa kota Jakarta. Nggak terlalu sulit juga kita melihat orang-orang di pinggiran memasak dengan cara lama: pake kayu bakar.