Selasa, 02 Juni 2015

Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI)


Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)



MASA  DEPAN INDONESIA  BARU DIMULAI

Semangat membuncah untuk membangunkan Indonesia dari tidur berkepanjangan atas ancaman praktik korupsi akan selalu menggelora, KPK akan selalu di garda terdepan.

Selama tahun 2014, KPK telah berhasil melaksanakan   misi   yang   diemban   dalam rangka  mencapai  tujuan  dan  sasaran  yang telah ditetapkan. Keberhasilan KPK ini diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, pada berbagai perspektif balanced scorecard. Dengan rujukan hasil penilaian kinerja pada gambar berikut, capaian kinerja KPK di tingkat korporat tahun 2014 adalah sebesar 105,6 %, yang diperoleh dari Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder) dengan bobot (weight) 30% dan capaian kinerja 104,2%, Perspektif Internal dengan bobot 40% dan capaian kinerja 121,8%, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth) dengan bobot 15% dan capaian kinerja 70,9%, dan Perspektif Keuangan (Financial) dengan bobot 15% dan capaian kinerja 100%.

Dalam balanced scorecard, terdapat hubungan sebab-akibat antara sasaran strategis yang ingin dicapai pada perspektif stakeholder dengan perspektif di bawahnya. Perspektif stakeholder menggambarkan apa (impact atau outcome) yang akan diberikan organisasi kepada para stakeholder. Kemudian, pada perspektif internal terlihat apa (bisnis proses) yang akan dilakukan organisasi agar sasaran strategis pada perspektif stakeholder dapat tercapai.

Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terkait evaluasi publik mengenai kinerja berbagai institusi pasca-17 tahun reformasi berjalan.Dalam hasil survei tersebut memperlihatkan, bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), adalah lembaga yang paling tinggi meraih level kepuasan publik.Peneliti Poltracking Hanta Yuda menjelaskan tingkat kepuasan publik pada KPK dan TNI, jauh melebihi tingkat kepuasan publik pada lembaga lain, seperti DPR, Mahkamah Konstitusi, Komisi Pemilihan Umum, dan Polri.

"Berdasarkan penilaian responden terhadap kinerja KPK di Indonesia, sebanyak 69,4 persen menyatakan puas. Hanya 23,1 persen yang menyatakan tidak puas. Sebanyak 7,5 responden menyatakan tidak tahu," kata Hanta Yuda di Hotel Grand Sahid, Jakarta. Sementara itu, lanjutnya, berdasarkan kinerja TNI di Indonesia, sebanyak 67,9 persen responden menyatakan puas, hanya 20,7 persen yang menyatakan tidak puas. Sebanyak 11,4 persen menyatakan tidak tahu.

Dia juga mengatakan, kepuasan publik terhadap KPK disebabkan gebrakan dalam keberhasilan mengungkap kasus-kasus besar, seperti skandal korupsi para pejabat setingkat menteri, maupun menyeret para anggota dewan yang tersangkut korupsi ke pengadilan. Selain itu, karena KPK berani melakukan operasi tangkap tangan. "Sementara TNI, disebabkan kerja mereka yang konkret dalam penanganan bencana, dalam kecelakaan AirAsia, serta perlindungan kedaulatan negara, dari isu terorisme, hingga separatisme," ungkapnya.

Survei yang dilakukan pada periode 23-31 Maret 2015, melibatkan 1.200 responden, yang merupakan warga negara Indonesia, yang berusia minimal 17 tahun, dan bukan anggota TNI/Polri. Metode pengumpulan data adalah wawancara responden secara tatap muka menggunakan kuesioner. Ada pun margin of error dalam survei ini sebesar lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.


Sumber Referensi :


http://www.kpk.go.id/id/publikasi/laporan-akuntabilitas-kinerja



Kinerja Tentara Nasional Indonesia (TNI)


Mabes TNI kembai menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2014, sebagai sarana komunikasi, bertukar informasi para Pimpinan agar dicapai satu kesatuan, tindakan serta evaluasi program kerja dan kinerja organisasi TNI. Rapim tahun 2014 berlangsung selama empat hari mulai tanggal 8, 9, 10 dan 13 Januari 2014, yang dibuka secara resmi oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap.

"Selain itu, Rapim ini juga diarahkan untuk membangun kesatuan persepsi para Pimpinan TNI, sehingga pelaksanaan tugas TNI tahun 2014 dapat berjalan sesuai arah kebijakan pimpinan dan dapat mencapai hasil yang optimal," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul, di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Rabu (8/1/2014).

 "Tema yang diangkat dalam Rapim TNI 2014 adalah 'kita mantapkan profesionalitas TNI dalam menjaga stabilitas kedaulatan dan keutuhan NKRI'," katanya.Iskandar menyebutkan, tujuan Rapim TNI yaitu untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas TNI bidang pembinaan kekuatan, mengindentifikasi permasalahan dan kendala yang dihadapi baik dari aspek fungsi-fungsi maupun mekanisme antara unsur perencanaan dan unsur pelaksana operasi.

"Menajamkan prosedur dan mekanisme hubungan kerja antara Mabes TNI dan Angkatan/Kotama, menemukan simpul-simpul dan kendala serta solusi dalam pelaksanaan tugas TNI di masa yang akan datang, memberikan informasi tentang kondisi dan ketentuan yang berlaku berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas TNI tahun 2014, menyampaikan Pokok-Pokok Kebijakan Panglima TNI Tahun 2014 dalam rangka pembinaan kekuatan dan kemampuan serta penggunaan dan gelar kekuatan TNI, serta penyiapan satuan TNI untuk tugas-tugas pada tahun 2014," jelasnya.

 Untuk diketahui, Rapim TNI diikuti oleh 229 Pejabat jajaran Mabes TNI dan Mabes Angkatan. Adapun garis besar kegiatan dalam Rapim TNI tahun 2014 meliputi: hari pertama, Rabu (8/1/2014) di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI dengan agenda Rapim antara lain Pembekalan Menhan RI, Meneg PPN/Kepala Bappenas, Menkeu, Mendagri dan dilanjutkan pembekalan dari Kasum TNI serta Kas Angkatan.

Sedangkan pada hari Kedua, Kamis (9/1) diisi dengan Pengarahan Presiden RI kepada peserta Rapim TNI dan Rakor Polri di Aula STIK, Jakarta. Disamping itu, Menkopolhukam pada kesempatan tersebut juga akan menyampaikan pembekalan kepada seluruh peserta.

Selanjutnya, pada hari Ketiga, Jumat (10/1) bertempat di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI diisi dengan paparan dan diskusi tentang BPJS oleh Dirut PT. Askes, evaluasi pelaksanaan operasi dalam negeri dan luar negeri tahun 2013, operasi pengamanan pengamanan wilayah perbatasan dan daerah rawan dan diakhiri penyampaian pokok-pokok Panglima TNI tahun 2014 serta arah kebijakan program dan anggaran tahun 2014.

Dan pada hari terakhir, Senin (13/1) dengan kegiatan penyampaian dokumen strategis pertahanan negara oleh Dirjen Strahan Kemhan RI dilanjutkan dengan paparan dan diskusi serta penyerahan hasil diskusi dan diakhiri penutupan Rapim TNI tahun 2014 di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap.


Sumber Referensi :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar