Negara
adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah
tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat
lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu
berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara
diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada
wilayah tempat negara itu berada.
Di
masa sekarang tentu tidak ada negara yang dapat berdiri sendiri. Salah satu
faktor penyebab terjadinya hubungan internasional adalah kekayaan alam dan
perkembangan industri yang tidak merata. Hal tersebut mendorong kerjasamaantar
negara dan antar individu yang tunduk pada hukum yang dianut negaranya
masing-masing. Hubungan internasional merupakan hubungan antar negara atau
antarindividu dari negara yang berbeda-beda, baik berupa hubungan politis,
budaya, ekonomi, ataupun hankam.
Hubungan
antara Indonesia dan Malaysia beberapa kali mengalami pasang surut. Sebagai dua
negara yang bertetangga, bahkan sering disebut negara serumpun, potensi
kerjasama maupun potensi konflik antar dua negara tersebut besar.
Bidang Pendidikan
Dalam
bidang pendidikan, antara Indonesia dan Malaysia menjalin hubungan dengan
mengadakan pertukaran pelajar setiap tahunnya.
Bidang Ekonomi
Banyaknya
investor-investor dari Malaysia yang berinvestasi di Indonesia telah membantu
pemerintah Indonesia di dalam mengentaskan pengangguran. Investor dari Malaysia
banyak menanamkan investasinya dalam industri perkebunan kelapa sawit. Hal ini
tentu menguntungkan bagi kedua belah pihak. Selain itu, di Malaysia juga banyak
di tempatkannya Tenaga Kerja dari Indonesia yang bekerja sebagai Pembantu Rumah
Tangga (PRT), petugas medis, pekerja bangunan serta tenaga profesional lainnya.
Hubungan
di bidang ekonomi, pihak Malaysia banyak yang menanamkan investasinya di
Indonesia. Sehingga dapat mengurangi pengangguran di Indonesia. Bentuk
investasi itu misalnya dengan adanya industri perkebunan kelapa sawit. Selain
itu, banyak tenaga kerja Indonesia yang ditempatkan di Malaysia sebagai petugas
medis pekerja bangunan serta tenaga profesional. Hal tersebut tentu sangat
menguntungkan kedua belah pihak.
Dampak
positif :
- Memperluas lapangan kerja di
Indonesia
- Indonesia mendapakan pemasukan negara
Dampak
negatif :
- Jika perjanjian dilanggar oleh salah
satu pihak, maka dapat menimbulkan perselisihan.
Konflik
yang sering terjadi pada akhir-akhir ini antara negara Indonesia dengan Negara
Malaysia yaitu terkait bidang kebudayaan. Salah satu konflik yang terjadi
antara negara Indonesia dan Malaysia dalam bidang kebudayaan yaitu mengenai
rencana “penta’rifannya” terhadap tarian Tor-tor dan alat musik Gordang
Sambilan, yang dikemukakan Datuk Sri Rais Yatim dalam pertemuyannya dengan
paguyuban Mandailing Malaysia. Penta’rifan tersebut diartikan oleh kelompok
tertentu sebagai pengkaliman Malaysia terhadap budaya asal mandailing tersebut,
sehingga menimbulkan berbagai aksi protes dan kecaman dari berbagai golongan
masyarakat Indonesia.
Padahal
istilah “penta’rifan” asal kata dari bahasa Arab “arafa” artinya pengenalan
atau sosialisasi bukan klaim seperti dianggap oleh kelompok masyarakat
tertentu. Kesalahpahaman informasi tersebut begitu cepat beredar di media massa
dan apalagi dunia maya hingga dengan
sangat cepat pula menyebar berita terkait keberbagai kalangan masyarakat dengan
beragam pula persepsinya yang direalisasikan dalam beragam pula tindakannya.
Dari
berbagai permasalahan itu, kesan umum yang berkernbang di Indonesia adalah
bahwa Malaysia adalah negara yang semakin arogan, menginjak wibawa Indonesia
dan tidak pantas balas budi. Di media bahkan disarankan bahwa untuk mendapatkan
kembali respek Malaysia terhadap Indonesia, seharusnya Indonesia tidak
segan-segan melakukan konfrontasi separti zaman Sukarno ataupun meningkatkan
kemampuan tempur. Tidak sedikit yang menyarankan bahwa sudah saatnya Malaysia
diberi pelajaran dari kesemena-menaan kebijakan mereka.
Masyarakat
Indonesia harus dapat menghadapi masalah ini dengan tenang dan mempercayakan
penyeselesaiannya di lakukan oleh Pemerintah. Kenapa harus tenang karena di
Malaysia orang-orang keturunan Indonesia yang menetap dan membawa kebudayaan
Indonesia serta melestarikannya. Sehingga kita sebagai bangsa Indonesia tidak
dapat menyalahkan seratus persen pengklaiman negara Malaysia tersebut.
Sumber Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar