Mungkin belum banyak yang pernah mendengar istilah social
entrepreneurship. Menurut salah satu aktivis gerakan IDEAFEST (gerakan
kebangkitan kreatif untuk perubahan), Rene Suhardono, atau kewirausahaan sosial
social entrepreneurship mempunyai ide dasar untuk menuntaskan problem sosial
secara berkelanjutan dengan cara bisnis.
"Supaya bantuan itu sustain (berkelanjutan) harus didukung bisnis.
Tetap mencari profit, tapi economic value-nya enggak terlalu banyak, tapi lebih
banyak ke social value-nya," jelas Rene yang juga seorang penulis buku dan
social entrepreneur, dalam acara jumpa pers acara "Kick Off IDEAFEST
2015" di Jakarta, Rabu (1/4/2015).Menurut pendiri IDEAFEST Bernhard
Soebiakto, keberadaan social entrepreneur di Indonesia masih minim. Padahal,
kata dia, dengan hadirnya semangat tersebut dapat menjawab tantangan dan
kondisi sosial di berbagai sektor, seperti misalnya pendidikan, kesehatan,
tenaga kerja, transportasi.
"Problem kita ini banyak sekali, makanya masyarakat harus gerak,
karena pemerintah saja enggak akan cukup. Kita punya power melalui kreativitas
dengan usaha bikin social enterprise, maka akan selesai masalahnya," kata
Bernhard dalam acara yang sama.
Menyadari hal tersebut, IDEAFEST menyelenggarakan festival dengan tema
"Creativity with Purpose" di Jakarta Convention Center, 7-8 Agustus
mendatang. Selain itu, perbedaan besar di tahun ini adalah mereka akan
mengadakan kompetisi bertajuk "IDEAS FOR INDONESIA" yang akan dibuka
pendaftarannya dari 1 April- 15 Mei 2015.Bernhard berharap dengan kompetisi ini
maka semangat social enterprise di kalangan anak muda (umur) di Indonesia bisa
meningkat.
"Ini sudah tahun ketiga untuk festival IDEAFEST. Kami adakan dua
tahun sekali. Kalau kompetisi ini baru yang pertama kami adakan, tujuannya
untuk gagasan-gagasan yang bagus tidak hanya sekedar wacana saja," ujar
Bernhard.
Program inkubasi
Menurut Bernhard nantinya, para peserta akan ditantang untuk memikirkan
solusi dari permasalahan sosial dalam bentuk model bisnis social enterprise.
Nantinya, hanya akan ada tiga finalis utama yang berhak mendapatkan dana social
project dengan total Rp 200 juta.
"Selain seed funding nanti tiga finalis tersebut akan masuk inkubasi
selama 4-6 bulan dan kunjungan ke Inggris untuk memajukan kewirausahaan sosial
yang berdampak di Indonesia. Lalu ada mentoring sama kita setiap hari untuk
memastikan program mereka itu jalan," kata Bernhard. Dalam acara yang sama, presenter
ternama, Andy F Noya mengatakan, dengan kegiatan ini maka kreativitas dan ide sosial
anak muda yang kerap terbentur masalah modal bisa terealisasi.
"Kreativitas tinggi anak-anak muda kita sering terbentur dengan
perwujudannya. Gagasan ini jangan dijerumuskan, seringkali kreativitas yang
dibantu investasi oleh orang yang ingin profit saja, jadinya eksploitasi,"
kata Andy.Para peserta akan diuji ide-idenya oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla,
pembawa acara "Kick Andy", Andy F Noya, dan CEO Yayasan Cinta Anak
Bangsa (YCAB) Veronica Colondam. Kompetisi ini bisa diikuti oleh kelompok atau perseorangan,
mulai dari umur 21 hingga 50 tahun.
Menurut salah satu aktivis IDEAFEST yang bertanggung jawab untuk
kompetisi, Chaerany Putri, para peserta akan dipertemukan dengan para investor
setelah masuk inkubasi."Setelah dana 66,6 juta per orang, para tiga
finalis akan dipertemukan dengan para investor. Ide/bisnis yang bisa ikut tidak
harus yang sudah jalan, bisa juga yang belum. Untuk Pendaftaran bisa dilakukan
secara online melalui www.ideafest.id," kata Putri.
Sumber Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar