Assalamualaikum Wr. Wb.
Pada
kesempatan kali ini saya akan mengkaji tentang pengaruh pertumbuhan penduduk di
Indonesia yang semakin banyak dan
mengkaji hubungan antara masalah penduduk dengan perkembangan budaya, dan
memberikan contoh budaya dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.
1.
Masalah tentang Pertumbuhan Penduduk
Pengertian Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah
geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang
berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan
penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan
migrasi.
Bertambahnya
penduduk dalam jumlah besar memberikan pengaruh positif sekaligus negatif bagi
suatu daerah. Salah satu modal dasar pembangunan, jumlah penduduk yang besar,
apalagi disertai dengan kualitas yang baik merupakan jaminan bagi terlaksananya
pembangunan secara optimal. Jumlah penduduk yang besar juga memberi keuntungan
lain, yaitu banyaknya konsumen pengguna berbagai barang/produk konsumsi.
Permintaan yang tinggi terhadap barang/produk konsumsi menjadi salah satu
faktor penunjang pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, bertambahnya penduduk dalam
jumlah besar berdampak negatif terhadap standar kehidupan, terutama jika
berbagai kebutuhan dasar tidak dapat dipenuhi secara memadai. Penduduk yang
besar menuntut pelayanan sosial dan ekonomi yang besar pula. Semakin banyak
jumlah anak-anak usia sekolah umpamanya, semakin banyak juga sarana dan
prasarana pendidikan yang dibutuhkan. Di bidang kesehatan ditemui masalah yang sama
karena semakin banyak jumlah penduduk, kebutuhan akan layanan kesehatan juga
semakin meningkat. Aspek lain yang juga terancam akibat pertambahan penduduk
yang besar adalah ketersediaan pangan semakin meningkat.
Berbagai
isu diangkat menjadi topik permasalahan, termasuk isu-isu yang menjadi target
capainya Millennium Development Goals (MDGs) seperti pendidikan, kesehatan dan
kemiskinan. Selain itu, isu pemenuhan kebutuhan pangan dan daya dukung
lingkungan menjadi topik yang dibahas dalam beberapa tulisan. Salah satunya
membahas pertumbuhan penduduk negatif yang berdampak terhadap berkurangnya
tenaga kerja untuk mengelolah lahan pertanian, dengan mengangkat studi kasus di
suatu desa di provinsi Sumatra barat. Isu yang terkait dengan pemindahan
penduduk melalui program transmigrasi sejak awal pelaksanaannya sampai dengan
saat ini dibahas pula dalam satu tulisan. Diharapkan tulisan-tulisan dalam buku
ini dapat memberi pemahaman yang komprehensif mengenai pertumbuhan
penduduk dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan.
Penduduk
dan Permasalahannya
Orang yang pertama mengemukakan
teori mengenai penduduk ialah “Thomas Robert Malthus. Dalam edisi pertamanya
“Essay Population “ tahun 1798. Malthus mengemukakan adanya dua persoalan
pokok, yaitu bahwa bahan makanan adalah penting utnuk kehidupan manusia dan
nafsu manusia tidak dapat ditahan. Bertitik tolak dari hal itu teori Malthus
yang sangat terkenal yaitu bahwa berlipat gandanya penduduk itu menurut deret
ukur, sedangkan berlipat gandanya bahan makanan menurut deret hitung, sehingga
pada suatu saat akan timbul persoalan-persoalan yang berhubungan dengan penduduk.
Dinamika
Penduduk
Dinamika penduduk menunjukkan
adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya
pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah
karena adanya unsurr lahir, mati, datang dan pergi. Karena keempat unsur
tersebut maka pertambahan penduduk dapat
dihutung dengan cara : pertambahan penduduk = ( lahir – mati) + ( datang –
pergi ). Pertambahan penduduk alami karena diperoleh dari selisih kelahiran dan
kematian . Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas
dan mortalitas.
Fertilitas adalah tingkat
pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk
dalam satu tahun. Disamping CBR ini dapat juga kita mencari tingkat kelahiran
wanita disebut Age Specifica Fertility Rare (ASFR), yaitu diperhitungkan dari
jumlah kelahiran dari tiap seribu wanita dalam usia produktif (tertentu) dalam
satu tahun.
Faktor kedua mempengaruhi
pertumbuhan penduduk ialah mortalitas atau tingkat kematian secara kasar
disebut Crude Date Rate (CDR), yaitu jumlah kematian pertahun perseribu
penduduk.
Permasalahan yang terjadi pada
penduduk
Jumlah pertumbuhan penduduk
Jumlah
pertumbuhan penduduk dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
•
Pertumbuhan Penduduk Alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari
selisih kelahiran dan kematian.
•
Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari
selisih migrasi masuk dan migrasi keluar.
•
Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh
faktor kelahiran, kematian, dan migrasi.
Tingkat kelahiran (fertilitas)
Tingkat
kelahiran ( fertilitas ) adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkat
kelahiran bayi pada suatu periode tertentu.
Tingkat kematian (mortalitas)
Tingkat kematian
( mortalitas ) merupakan pengurangan jumlah penduduk pada periode tertentu yang
disebabkan oleh faktor kematian.
Untuk
memproyeksikan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Pn = (1 + r) n x
Po
Pn = jumlah penduduk yang dicari pada tahun tertentu (proyeksi
penduduk)
r = tingkat
pertumbuhan penduduk dalam prosen
n = jumlah dari
tahun yang akan diketahui
Po = jumlah penduduk yang diketahui
apa tahun dasar
Komposisi
Penduduk
Sensus penduduk yang diadakan 10
tahun sekali oleh pemerintah kita
mendata tentang umur penduduk, jenis kelamin penduduk, tingkat
pendidikan penduduk, jenis mata pencaharian dan sebaginya. Komposisi penduduk
suatu Negara dapat dibagi menjadi komposisi penduduk menurut umur, menurut
tingkat pendidikan, menurut pekerjaan dan sebagainya.
Dengan mengetahui komposisi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapat disusun/dibuat piramida penduduk.
Berdasarkan
komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
·
Penduduk muda yaitu penduduk
dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran
lebih besar dari jumlah kematian
·
Bentuk piramida stasioner, disini
keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang.
·
Piramida penduduk tua, yaitu
piramida penduduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran.
Persebaran
Penduduk
Kecenderungan manusia untuk memilih daerah yang subur untuk
tempat tinggalnya, terjadi sejak pola hidup masih sangat sederhana . Daerah semacam inilah yang kemudian
berkembang menjadi daerah perkotaan.
Hubungan
antara Masalah Penduduk dengan Perkembangan Budaya
Hubungan
antara masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan terjadi karena suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan dan masyarakat, akan membahayakan
kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada
dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan
kelompok atau masyarakat.
Masalah
penduduk muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah penduduk
yaitu seperti proses sosial dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masalah penduduk
itu sendiri akan menyebabkan pro dan kontra pada perkembangan kebudayaan .
Masyarakat
dengan kebudayaan tidak akan lepas dari perubahan. Perubahan dapat terjadi
karena ada faktor pendorongnya, tetapi bisa juga terhambat karena banyak
faktor. Adapun faktor pendorong terjadinya perubahan sosial dan budaya dalam
masyarakat, antara lain sebagai berikut.
1. Kontak Dengan Kebudayaan Lain
Salah satu
contoh kontak dengan kebudayaan lain adalah difusi. Difusi merupakan proses
persebaran unsur kebudayaan dari individu satu kepada individu lain dan dari
masyarakat satu ke masyarakat lain.
2. Sistem Pendidikan Formal Yang Maju
Kualitas
pendidikan yang tinggi mampu mengubah pola pikir masyarakat. Masyarakat yang
berpendidikan akan lebih rasional dalam berpikir dan bertindak.
3. Sikap Menghargai Hasil Karya
Seseorang dan Keinginan untuk Maju
Masyarakat
yang bersikap menghargai hasil karya orang lain akan membuat orang terdorong
untuk melakukan penelitian. Dengan demikian, akan menghasilkan sebuah karya
yang berguna bagi masyarakat.
4. Sistem Terbuka Lapisan Masyarakat
Masyarakat
dengan sistem lapisan yang terbuka cenderung lebih mudah mengalami perubahan
daripada masyarakat dengan sistem lapisan tertutup. Masyarakat akan cenderung
memberikan kesempatan berkarya bagi insan – insan potensial.
5. Penduduk yang Heterogen
Penduduk
heterogen berarti penduduk yang latar belakang kebudayaan, ras, dan ideologinya
berbeda. Perbedaan yang mungkin sukar untuk disatukan lebih banyak mendatangkan
konflik yang mengundang kegoncangan sehingga terjadi perubahan.
6. Orientasi ke Masa Depan
Keinginan
untuk menunjukkan masa depan yang lebih baik akan mendorong perubahan sosial
dan budaya masyarakat.
Faktor-faktor
yang menghambat perubahan sosial dan budaya, antara lain sebagai berikut.
1. Sikap masyarakat yang tradisional.
2. Kurang hubungan dengan masyarakat
lain.
3. Adanya kepentingan-kepentingan yang
telah tertanam kuat dalam masyarakat.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan yang
terlambat.
5. Prasangka terhadap hal baru.
6. Adat atau kebiasaan.
7. Rasa takut akan adanya kegoyahan
pada integrasi kebudayaan.
Perkembangan
dan Perubahan Kebudayaan
Pengertian
kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah
semua hasil dari karya, rasa dan cipta
masyarakat.
Dari
pengetian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari
pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk
menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi
segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.
Unsur kebudayaan dibagi menjadi 7 yaitu:
- unsur religi
- sistem kemasyarakatan
- sistem peralatan
- sistem mata pencaharian hidup
- sistem bahasa
- sistem pengetahuan
- seni
3 wujud
kebudayaan antara lain :
- wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya.
- kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
- kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia
Kebudayaan
Hindu, Budha dan Islam
Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan je-4 agama
Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan atau akulturasi
antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu
berlangsugn luwes dan mantap. Sekitar abad ke 5, ajaran Budha atau budhisme
masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan
berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki
adanya kasta-kasta dalam masyarakat.
Kebudayaan Islam
Pada
abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama
islam paa abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke
Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15. suatu bukti bahwa
awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota
Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke pulau jawa
berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam dimauskkan ke
Indonesia tidak dengan paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Di samping itu
disebabkan sekap toleransi yang dimiliki banga kita.
Kebudayaan
dan Kepribadian
Berbagai penelitian antropologi
budaya menunjukkan, bahwa terdapat korelasi diantara corak-corak kebudayaan dengan
corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. Opini
umum juga menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari
kepribadian bangsa yang bersangkutan.
Kebudayaan
Barat
Unsur
kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan
kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan barat masuk
ke negara tercinta ini ketika kaum kolonialisme/penjajah manggedor masuk ke
Indonesia, terutama bangsa Belanda.
Pranata Sosial DAN Institusionalisasi
Untuk
menjaga agar hubungan antar anggota masyarakat dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan, maka didalam masyarakat dibedakan adanya : cara atau “usage”
kelaziman (kebiasaan) atau “folkways”; tata kelakuan atau “mores”, dan adapt
istiadat “costom”. Disamping norma-norma yang tidak tertulis dan bersifat
informal ini, ada juga norma yang sengaja diciptakan secara formal dalam bentuk
peraturan – peraturan hukum. Setiap norma, baik usage, folkways,costom ataupun
peraturan hokum yang tertulis, mengikat setiap anggota untuk mematuhinya, hanya
saja kekuatan pengikatnya berbeda.
Dr Koentjaraningrat membagi lembaga
sosial/pranata-pranata kemasyarakatan menjadi 8 macam yaitu :
1. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan atau domestic institutions
2. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup ( economic institutions)
3. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific institution)
4. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan (educational institutions)
5. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic anda recreational institutions)
6. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib (religius institutions)
7. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara (political institutios)
8. Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia (cosmetic institutions)
1. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan atau domestic institutions
2. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup ( economic institutions)
3. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific institution)
4. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan (educational institutions)
5. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic anda recreational institutions)
6. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib (religius institutions)
7. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara (political institutios)
8. Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia (cosmetic institutions)
Contoh
– contoh Budaya dari Luar Negeri yang Masuk ke Indonesia
1. dr segi
agama. kan kita tau semua agama di Indo berasal dr negara asing,
dalam menyapa :
Muslim : asalamualaikum
Kristian: shalom
Buddha: namaste
Hindu : om swastyastu
2. budaya untuk menabung/bisnis dll, liat aja ilmu ekonomi dll, asalnya dr mana tuh.
3. Negara-negara barat sering di bilang sangat bebas, karena mereka menganut demokrasi liberal yang menjunjung tinggi kebebasan individu. Ini memang benar tapi bukan tidak ada aturan yang mengatur ini. Banyak aturan penting yang jelas mengenai banyak hal menyangkut tentang perkembangan anak-anak dan remaja yang seharusnya di konsumsi dan dilakukan remaja. Seperti rokok, minuman keras, pornografi, menyetir mobil, masuk klub malam, dan banyak lagi. Buat hal-hal itu tidak ada alasan apapun untuk anak-anak dan remaja untuk mengkonsumsi itu, dan aturan-aturan ini tidak bisa digoyang dengan uang.
4. Di Amrik, seorang remaja baru boleh ikut ujian SIM setelah dia berumur lebih dari 17 tahun. Dan ujian yang dilakukan benar-benar ujian, jadi kalo seseorang tidak lulus ujian SIM yah tetap tidak lulus walau mau bayar berapapun enggak akan dapat walaupun dia seorang seleb terkenal sekalipun. Ngebut di jalanan pun di larang disana dan terancam SIM nya bakalan di cabut, bahkan ditiap mobil di sana di lengkapi dengan alat yang dapat membunyikan alarm kantor polisi terdekat kalau dia ngebut.
aturan2 no 3 n 4 sama kan di Indonesia, cuma ktnya masih ada oknum-oknum yg nakal yg bisa disuap, atau tidak tegas
dalam menyapa :
Muslim : asalamualaikum
Kristian: shalom
Buddha: namaste
Hindu : om swastyastu
2. budaya untuk menabung/bisnis dll, liat aja ilmu ekonomi dll, asalnya dr mana tuh.
3. Negara-negara barat sering di bilang sangat bebas, karena mereka menganut demokrasi liberal yang menjunjung tinggi kebebasan individu. Ini memang benar tapi bukan tidak ada aturan yang mengatur ini. Banyak aturan penting yang jelas mengenai banyak hal menyangkut tentang perkembangan anak-anak dan remaja yang seharusnya di konsumsi dan dilakukan remaja. Seperti rokok, minuman keras, pornografi, menyetir mobil, masuk klub malam, dan banyak lagi. Buat hal-hal itu tidak ada alasan apapun untuk anak-anak dan remaja untuk mengkonsumsi itu, dan aturan-aturan ini tidak bisa digoyang dengan uang.
4. Di Amrik, seorang remaja baru boleh ikut ujian SIM setelah dia berumur lebih dari 17 tahun. Dan ujian yang dilakukan benar-benar ujian, jadi kalo seseorang tidak lulus ujian SIM yah tetap tidak lulus walau mau bayar berapapun enggak akan dapat walaupun dia seorang seleb terkenal sekalipun. Ngebut di jalanan pun di larang disana dan terancam SIM nya bakalan di cabut, bahkan ditiap mobil di sana di lengkapi dengan alat yang dapat membunyikan alarm kantor polisi terdekat kalau dia ngebut.
aturan2 no 3 n 4 sama kan di Indonesia, cuma ktnya masih ada oknum-oknum yg nakal yg bisa disuap, atau tidak tegas
Orang indonesia suka meniru budaya asing karna mereka
fikir apa yang mereka tiru itu baik, padahal banyak yang mereka tiru tidak
baik. Seperti gaya hidup bebas padahal bebas orang asing itu lain ini
dikarenakan kurangnya infornasi dan sosialisasi. Cara berpenampilan juga banyak
ditiru masyarakat indonesia contohnya memirang rambut,memakai kontak lensa,
memutihkan kulit, mengecat kuku, memakai pakaian minim. Bahkan ada orang
indonesia yang memakai bikini di pantai supaya sama dengan orang bule. Makanan dan
minuman dari barat ditiru karna menarik dan memanjakan lidah contohnya pizza,
burger, sphageti, jus,wine, dan masih banyak lagi.
Anak remaja
lah yang sangat suka meniru budaya asing karna kurangnya pengawasan orang tua
dan karna anak adalah peniru terbaik. Budaya asing banyak ditontonkan di
televisi dan dari televisi ini lah remaja mulai mengikuti budaya barat seperti
berciuman dan berpelukan di tempat umum, padahal berciuman dan berpelukan di
tempat umum itu melanggar norma kesopanan, bukankah anak remaja di ajarkan
norma kesopanan?. Kebudayaan barat masuk ke Indonesia dengan begitu cepatnya
melalui akses teknologi dan informasi. Hal tersebut – seperti telah tercantum
diatas – semakin mempermudah remaja ataupun pemuda kita untuk mengetahui
kebudayaan yang masuk tersebut. Yang menjadi sebuah persoalan ialah para remaja
kita tidak melakukan filterisasi terhadap hal-hal asing yang mereka ketahui,
akan tetapi tanpa berpikir panjang mereka langsung menjiplak dan menerapkan
nila-nilai kebudayaan asing yang masuk tersebut kedalam kehidupan sehari-hari
mereka, seperti minum - minuman keras, seks bebas, pemakaian obat-obatan
terlarang dan hal-hal negative lainnya. Dan yang lebih anehnya, budaya
tersebut telah diikuti oleh sebagian remaja Indonesia. Fakta telah menunjukkan
bahwa dalam satu decade ini sedikitnya Jutaan remaja kita telah menjadi korban
perusahaan nikotin-rokok. Selain itu Lebih dari 2 juta remaja Indonesia
ketagihan Narkoba (BNN 2004) dan lebih 8000 remaja terdiagnosis pengidap AIDS
(Depkes 2008). Disamping itu, moral anak-anak dalam hubungan seksual telah
memasuki tahap yang mengawatirkan. Data-data yang lain juga menyebutkan bahwal
lebih dari 60% remaja SMP dan SMA Indonesia, sudah tidak perawan lagi. Perilaku
hidup bebas telah meruntuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat kita.
Berdasarkan hasil survei Komnas Perlindungan Anak bekerja sama dengan Lembaga
Perlindungan Anak (LPA) di 12 provinsi pada 2007 diperoleh pengakuan remaja
bahwa :
- Sebanyak 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks.
- Sebanyak 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
- Sebanyak 21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.
- Dari 2 juta wanita Indonesia yang pernah melakukan aborsi, 1 juta adalah remaja perempuan.
- Sebanyak 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka menonton film porno.
Di indonesia norma kesopanan hampir tak dikenal karna
banyaknya budaya asing yang masuk ke indonesia. .Tidak semua budaya asing
membawa dampak positif bagi generasi muda saat ini,untuk itu kita sebagai
generasi muda harus dapat memilah-milah budaya asing yang masuk ke
indonesia.Dalam menyikapi kebudayaan yang masuk kita harus berupaya
menanggulanginya agar jati diri kita sebagai anak bangsa tidak rusak.
Banyaknya tindak kejahatan yang terjadi saat ini juga tidak lepas dari budaya asing yang masuk, tindak kriminal, narkoba,tawuran, perkosaan, pergaulan bebas terjadi karena generasi muda kita meniru kebudayaan asing yang menurut mereka sudah tidak tabu lagi untuk diikuti. Inilah fenomena yang terjadi pada generasi muda kita saat ini akibat tidak bisa memilah budaya asing yang masuk.Dalam hal ini pemerintah dan juga kita sebagai generasi muda mulai saat ini, jangan begitu saja menerima budaya asing yang masuk agar generasi muda Indonesia tidak hancur dan kita semua dapat membangun Indonesia menjadi negara yang Maju tanpa pengaruh budaya asing.
Dari masalah ini semua yang mendasarinya adalah arus globalisasi yang tak bisa dibendung lagi. Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh realnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Banyaknya tindak kejahatan yang terjadi saat ini juga tidak lepas dari budaya asing yang masuk, tindak kriminal, narkoba,tawuran, perkosaan, pergaulan bebas terjadi karena generasi muda kita meniru kebudayaan asing yang menurut mereka sudah tidak tabu lagi untuk diikuti. Inilah fenomena yang terjadi pada generasi muda kita saat ini akibat tidak bisa memilah budaya asing yang masuk.Dalam hal ini pemerintah dan juga kita sebagai generasi muda mulai saat ini, jangan begitu saja menerima budaya asing yang masuk agar generasi muda Indonesia tidak hancur dan kita semua dapat membangun Indonesia menjadi negara yang Maju tanpa pengaruh budaya asing.
Dari masalah ini semua yang mendasarinya adalah arus globalisasi yang tak bisa dibendung lagi. Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh realnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Cara menangani budaya asing yang masuk ke indonesia
a. menyaring budaya-budaya asing
budaya yang masuk ke negara kita harus yang sesuai
dengan kepribadian bangsa jika tidak sesuai maka akan merusak kepribadian
bangsa kita sendiri. Memfilter budaya asing harus
b. mencintai atau membeli produk dalam negeri sendiri.
orang indonesia lebih suka membeli barang luar negeri
ketimbang barang dalam negeri hal ini lah yang memudahkan budaya asing masuk ke
indonesia. Sehingga orang Indonesia lupa pada produk/barang dalam negeri yang
beraneka ragam dan kualitasnya tidak kalah dengan kualitas luar negeri. jadi
kita harus lebih mencintai dan membeli produk dalam negeri agar budaya asing
tidak mudah masuk.
c. meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat bersaing dengan produksi negara-negara maju.
Kita sebagai negara terkaya sumber daya alamnya harus
dapat meningkatkan mutu dan pruduksi agar dapat bersaing dengan negara lain,
banyak SDA dan SDM di Indonesia yang belum dikelola hal inilah yang membuat
produksi kita kalah dengan produksi negara lain. Akibat tidak dikelolanya SDM
dan SDA Indonesia banyak perusahaan asing yang mengelola SDM dan SDA kita. Jadi
kita harus lebih kreatif dan invofatif dalam
mengelola SDA dan SDM agar tak dikelola negara lain.
d. berusaha mengikuti perkembangan iptek.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat
memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di
Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan karena :
- Masih terbatasnya orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama pendidikan tinggi.
- Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi
- Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia itu sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berkembang dimana ditandai dangan adanya perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan juga badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT)
Mencoba mengikuti IPTEK adalah hal yang harus
dilakukan karna memberikan kita manfaat seperti memberi berbagai kemudahan,dan
mempermudah meluasnya informasi. Tetapi dengan kita mengikuti IPTEK juga akan
menimbulkan dampak negatif contohnya mempengaruhi pola pikir, hilangnya budaya
tradisional, dan banyak menimbulkan kerusakan.
e. tidak meniru gaya hidup
bermewah-mewahan.
Kita harus kaya tapi gak harus bermewah-mewahan.Ada
fenomena menarik di negeri tercinta ini, menurut data setelah kenaikan BBM
angka kemiskinan meningkat, bahkan korban busung lapar sudah juga menimpa kota
Jakarta. Nggak terlalu sulit juga kita melihat orang-orang di pinggiran memasak
dengan cara lama: pake kayu bakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar