Kelas : 1TB02
Mata kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Masalah-Masalah dan Kenyataan Sosial yang ada di Lingkungan Masyarakat
Masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan
atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai
suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat
dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama. Entitas
tersebut dapat merupakan pembicaraan umum atau menjadi topik ulasan di media
massa, seperti televisi, internet, radio dan surat kabar.
Jadi yang memutuskan bahwa sesuatu itu merupakan
masalah sosial atau bukan, adalah masyarakat yang kemudian disosialisasikan
melalui suatu entitas. Dan tingkat keparahan masalah sosial yang terjadi dapat
diukur dengan membandingkan antara sesuatu yang ideal dengan realitas yang
terjadi (Coleman dan Cresey, 1987).
Dan untuk
memudahkan mengamati masalah-masalah sosial, Stark (1975) membagi masalah
sosial menjadi 3 macam yaitu :
- Konflik dan kesenjangan, seperti : kemiskinan, kesenjangan, konflik antar kelompok, pelecehan seksual dan masalah lingkungan.
- Perilaku menyimpang, seperti : kecanduan obat terlarang, gangguan mental, kejahatan, kenakalan remaja dan kekerasan pergaulan.
- Perkembangan manusia, seperti : masalah keluarga, usia lanjut, kependudukan (seperti urbanisasi) dan kesehatan seksual.
Salah satu penyebab utama timbulnya masalah sosial
adalah pemenuhan akan kebutuhan hidup (Etzioni, 1976). Artinya jika seorang
anggota masyarakat gagal memenuhi kebutuhan hidupnya maka ia akan cenderung
melakukan tindak kejahatan dan kekerasan. Hal ini diperparah oleh peran media
massa sekarang ini yang mengalami sedikit perubahan, bukan lagi sebagai
institusi yang memberi informasi yang edukatif dan hiburan yang edukatif, akan
tetapi lebih pada media yang memberi informasi, hiburan dan edukasi yang kurang
edukatif.
Faktor –
faktor yang menyebabkan terjadinya masalah sosial :
1. Faktor
Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Meningkatnya kenakalan remaja, moral semakin menurun,
semakin meningkatnya kejahatan, merupakan masalah-masalah sosial yang harus
mendapat perhatian dari semua pihak. Dalam hal ini keterkaitan masalah-masalah
sosial tersebut dengan media sering disebut-sebut bahwa media massa harus turut
bertanggung jawab terhadap masalah sosial tersebut.
Berdasarkan penjelasan tersebut, masalah komunikasi
dalam hal ini pergeseran peran media massa memiliki pengaruh yang kuat terhadap
terjadinya masalah sosial di masyarakat, hal ini dapat dilihat dari
indikator-indikator sebagai berikut:
- Media massa sekarang ini bukan saja dianggap sebagai media yang memberikan informasi dan edukasi pada masayarakat, akan tetapi juga dianggap sebagai pemicu dari masalah-masalah sosial yang ada di masayarakat.
- Media massa dianggap sebagai pemicu atau pihak yang juga bertanggung jawab dalam masalah-masalah sosial yaitu semakin meningkatnya kejahatan, semakin menurunya moralitas, semakin tingginya kenalakan remaja adalah karena tayangan-tayangan yang disampaikan oleh media massa.
Salah
satu Masalah Sosial yang sering sekali terdengar di masyarakat, yaitu adalah :
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja meliputi semua
perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh
remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di
sekitarnya.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia
tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup
matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transis.
Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti?
Masalah
kenakalan mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya
peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika
Serikat.
Jenis-jenis kenakalan remaja :
- Penyalahgunaan Narkoba
- Seks bebas
- Tawuran antara pelajar
Perilaku
‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar
(eksternal).
1. Krisis identitas : Perubahan biologis dan sosiologis pada
diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas
peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
kedua.
2.
Kontrol diri yang lemah : Remaja yang tidak bisa mempelajari dan
membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima
akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan
kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
- Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
- Teman sebaya yang kurang baik
- Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
Hal-hal yang bisa dilakukan / cara mengatasi kenakalan remaja:
- Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
- Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
- Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
- Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
- Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar